Selasa, 19 Desember 2017

Let's Wrap Up : 2017

All i want for christmas is... YOU !

Well, I don't celebrate Christmas though. It just my way to say that we're finally came to an end of this year.
wow, 2017 sure flies so fast~ in a blink of an eye, i said.

kalau liat postingan gue di blog ini selama tahun 2017, rasanya ga ada apa pun yang berarti yang terjadi di tahun ini. postingannya ko-song.
BUT REALITY IS.. a lot of things happened in 2017.

ya, terlalu banyak hal yang terjadi di tahun 2017 yang membuatku ingin mengingatnya sebagai tahun yang special.
bukan hanya yang bahagia, tapi juga yang menyedihkan, dan juga segala kenangan yang membuatnya akan selalu menjadi tahun 2017 yang berharga.

saat memasuki awal tahun 2017, masih teringat jelas di ingatanku betapa aku merayakannya dengan penuh suka cita, memulainya dengan harapan bahwa 2017 akan jadi tahun yang indah sebagaimana aku menjalani tahun 2016.
tak pernah terlintas di pikiranku kalau tahun ini akan menjadi tahun penuh pelajaran dan penuh air mata untukku, mungkin jauh lebih banyak di banding tahun-tahun yang sebelumnya.
tapi seperti yang Tuhan katakan dalam Al-Qur'an.. "sesudah kesulitan ada kemudahan". dan itu pula yang kurasakan padaku, ada kesulitan, dan ada kemudahan.

Di tahun ini, aku belajar kehilangan. kehilangan orang-orang yang kusayang.
aku belajar yang namanya ikhlas. kali ini ikhlas yang bukan hanya diucap dengan kata-kata, tapi dilakukan dengan hati.

aku kehilangan nenekku. di umurnya yang memang sudah tua, akhirnya ia pergi meninggalkan anak-anaknya, serta cucunya. dan sejak kepergiannya, ga ada lagi kakek nenekku yang tersisa yang masih hidup. jika biasanya tanggal 25 desember kulewati dengan merayakan ulang tahunnya, kini 25 desember bagiku tak lebih sebagai tanggal merah yang tak berarti apa apa.
you know how much i love you, grandma?

lalu di tahun ini aku juga dikagetkan dengan kondisi kesehatan Papaku yang tiba-tiba berubah. orang yang mungkin paling menyayangiku di dunia itu, waktu itu tiba-tiba terkena serangan struk ringan dan dibawa ke Rumah Sakit. syukurlah Allah masih sayang sama papa, dan masih mau mengabulkan doa kami sekeluarga sehingga ia diberikan kesembuhan.

dan di tahun ini aku juga sempat dirawat di rumah sakit dua kali. yang pertama kali, aku dirawat di Rumah Sakit di Madinah. saat itu aku dirawat karena dehidrasi. kupikir lagi, itu adalah kali pertama aku benar-benar merasa hampir meninggal karena kesakitan. aku ga pernah merasa sakit sesakit itu seumur hidupku. selain itu, aku juga merasa sangat sangat kesepian.
tidak ada yang menjengukku, atau menanyakan keadaanku. orang yang paling kuharapkan menanyakan keadaanku, nyatanya sama sekali tidak perduli. lagi-lagi harapan yang kujadikan pelajaran untuk tidak berharap pada siapapun.
syukurlah disana aku ditemani oleh keluargaku yang dengan setia selalu menemaniku disana. dan syukurah Allah masih berbaik hati memberiku kesembuhan dan memberiku kesempatan untuk hidup lebih lama.
yang kedua kali, aku dirawat di Rumah Sakit di dekat rumahku. mungkin karena pengalaman di Madinah, aku masih merasa bersyukur meski aku masuk Rumah Sakit lagi. setidaknya kali ini sakit yang kurasakan tidak terlalu parah, hanya karena kecapaian, dan orang-orang terdekatku menyempatkan diri menjengukku sehingga aku tidak benar-benar merasa kesepian.

dan, di tahun ini juga, aku dikagetkan dengan berita kematian penyanyi-penyanyi yang lagu-lagunya sempat menemaniku melewati masa-masa mudaku. orang-orang yang sama sekali tidak kukenal secara langsung, tapi entah kenapa mempunyai tempat di dalam kenangan indah dalam hidupku.
pertama, Chester Bennington Linkin Park. kedua, Jonghyun SHINee. ga pernah kebayang kalau mereka akan mengakhiri hidup mereka dengan Suicide. di balik senyum yang mereka selalu tampilkan di televisi, di social media, ternyata mereka memendam Depresi yang sangat mendalam.
pernah denger kan quotes "sometimes the most beautiful smile hide the deepest frown"? :") my deepest condolences for them.

tapi, bukan cuma rasa sedih kok yang menemaniku melewati 2017.

di Tahun ini, aku bersyukur akhirnya aku berhasil meraih gelar Magister Kenotariatan dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

di Tahun ini, aku bersyukur bisa merasakan bekerja di Kantor Notaris, dan mengenal orang-orang baik yang menjadi rekan kerjaku.

di Tahun ini, aku berkesempatan untuk liburan ke Bali dua kali, ke Malaysia, serta Umrah saat Ramadhan ke Mekkah dan Madinah.

di Tahun ini, aku berkesempatan menonton langsung konser BTS.

di Tahun ini, aku mengenal betapa menyenangkannya berolahraga, meskipun sebelumnya aku adalah orang yang paling malas berolahraga.

di Tahun ini, aku berkesempatan ikut mengajar anak-anak panti asuhan bersama temanku.

dan di Tahun ini.. aku belajar menjadi orang yang lebih sabar, lebih ikhlas, lebih pemaaf.

well, begitulah arti Tahun 2017 bagiku.
how about yours?

Selamat Jalan Tahun 2017 ! ^^
Terima Kasih untuk segala kesempatan dan pembelajarannya.
semoga Tahun 2018 datang membawa kebahagiaan bagi semua orang 💕

Selasa, 24 Oktober 2017

TO MY YOUTH

To my youth,

that'll probably dissapeared in a speed of light,

i owe you all that beautiful memories, and i'm sorry for all that pain that bumps into you.

:)


00.00

have you ever thought, even if it's just random thought, how'll your future be like?

masa depan itu sesuatu yang selamanya akan tertinggal sebagai misteri.
bahkan terkadang ketika kita merasa sudah memiliki planning terbaik pun, bisa saja planning itu tiba-tiba berantakan di tengah jalan, dan semuanya menjadi kembali tidak jelas.

saat aku shalat, dan atau berdoa pada Tuhan, aku selalu punya gambaran tentang apa yang terjadi di masa depan dan berharap gambaran itu bisa sedikit nyata bahkan bila hanya dengan goresan-goresan yang tidak kasat.
tapi seiring bertambahnya waktu dan aku berubah menjadi dewasa, kadangkala aku malah berpikir bahwa lebih baik jika tidak ada masa depan.
bukannya aku mau menghentikan waktu, hanya saja aku berpikir, akan lebih baik jika sejak awal aku tidak usah berharap pada sesuatu yang tak pasti.
tapi kemudian, aku sadar, masa depan bukan datang dengan sendirinya. masa depan itu harus diraih. masa depan itu harus diperjuangkan. masa depan itu tidak hanya menunggu tapi juga menginginkan untuk segera digapai.

tapi kemudian timbul pertanyaan, dengan cara apa harus menggapainya? dengan cara apa harus mencarinya?

mungkin berharap juga bukanlah suatu kesalahan. karna dengan adanya harapan, meskipun tidak pasti, setidaknya ada setitik cahaya yang dapat menuntun untuk menggapai masa depan yang masih terlihat gelap.

ada satu quotes yang paling kusuka dan kubaca berulang kali di saat aku merasa kosong, merasa hampa, dan merasa sendirian.

"harapan adalah milikmu yang paling berharga saat kau tak punya apa-apa. berharaplah, maka kau akan memiliki segalanya".

ya, harapan itu berharga. bahkan ketika kamu mengetahui bahkan mungkin harapan itu hanyalah harapan belaka, setidaknya itu menuntunmu untuk tetap hidup dan berharap pada masa depan.

"every single thing that has ever happened in your life, is preparing you for a moment that is yet to come"

Dear God, here it is my simple wish, i just wish that 'a moment that is yet to come' soon approaching my life. because that's one of little reason why i still able to stand, even in the middle of cloud veil and heavy rain.


Jumat, 14 Juli 2017

Summer's Korean Drama Review

Hello everyone !

Ternyata udah setahun lebih semenjak aku terakhir nge post tulisan disini yaa.
well, mungkin ga ada yang baca juga sih jadi ga ngefek hehehe.

sekarang aku mau review dua drama korea yang baru aja tamat (atau yaa kurang lebih baru tamat) nih. kenapa mau direview? karena menurut aku dua drama ini worth banget buat ditonton sebagai pengisi waktu luang.

1. Chicago Typewriter



awalnya aku nonton drama ini sekedar iseng. kebetulan beberapa hari lalu aku sakit dan terdampar di Rumah Sakit untuk enam hari lamanya, dan karena super bosen, akhirnya nyari-nyari tontonan apapun buat ditonton.
ternyata.. setelah nonton cukup satu episode aja, aku langsung jatuh cinta.
yup, it's been a while since i fall in love with drama series.

mungkin karna aku suka nulis, aku suka baca buku, dan aku suka segala sesuatu yang klasik, makanya jadi gampang banget buatku terlena menonton drama ini.

Chicago typewriter bercerita tentang seorang penulis, dan dua sahabatnya yang saling terhubung dengan 'masa lalu' mereka sebagai aktivis pejuang kemerdekaan dari kehidupan mereka yang lampau.




Han se joo (Yoo Ah In) di masa tahun 1930an adalah freelance writer bernama Seo hwi young yang menulis artikel-artikel maupun kisah cinta untuk dipublikasikan di koran. di luar 'pekerjaannya' tersebut, diam-diam ia adalah pemimpin organisasi pejuang kemerdekaan bernama Joseon Youth Alliance.
di masa modern, ia kemudian bereinkarnasi menjadi penulis novel terkenal yang karyanya tidak hanya dikenal di South Korea tapi juga seluruh dunia.

Han se joo awalnya tidak mengetahui apapun mengenai kehidupan masa lalunya, sampai suatu ketika ia dipertemukan dengan mesin tik tua saat ia berkunjung ke Amerika, dan mesin tik tua tersebut menuntun dirinya sendiri untuk dikirimkan ke kediaman Han se joo di Seoul. kehadiran mesin tik tua itu membuka ingatan Han se joo akan masa lalunya sebagai Seo hwi young.
yup, mesin tik tua itu bukan sekedar mesin tik tua biasa, karena di dalam mesin tik tua itu bersemayam arwah sahabat Han se joo dari kehidupan masa lalu-nya, yaitu Shin Yul.

Shin yul (Go Kyung Pyo) adalah anggota utama dari Joseon Youth Alliance yang dipimpin oleh Seo hwi young. Ia mendukung pendanaan aktivitas Joseon Youth Alliance dari club malam miliknya yang bernama Carpe diem.
namun berbeda dengan sahabat-sahabatnya, setelah ia meninggal ia tidak mengalami reinkarnasi, malah bergentayangan di dunia sebagai hantu.
penasaran dengan misteri kematiannya, ia pun mendatangi Se joo dengan harapan agar kawan lamanya itu bisa membantunya menyelesaikan novel yang bercerita tentang kehidupan ia, Seo hwi young serta Ryu soo hyun di tahun 1930an. novel tersebut berjudul Chicago Typewriter.

Ryu soo hyun (Im Soo Jung), yang dulunya adalah Snipper yang menyamar sebagai penyanyi club, dan juga anggota organisasi Joseon Youth Alliance bersama Hwi young dan Shin Yul, bereinkarnasi sebagai Jeon Seol, Venetarian yang ngefans berat dengan Han se joo.
dengan bantuan dari Shin yul, Seol yang tadinya hanya bisa mengagumi Se joo dari jauh akhirnya bisa berkenalan dan bahkan dekat dengan Se joo.
berbeda dengan Se joo, sejak kecil Seol sudah dihantui oleh bayang-bayang kehidupan masa lalunya sebagai Snipper. namun setelah berkenalan dengan Se Joo, barulah pelan-pelan ia mulai bisa mengingat seluruh kehidupan masa lalunya tersebut.

Secara keseluruhan, menurutku drama ini dikemas dengan cukup baik. alur maju-mundur dari masa depan ke masa lalu hingga diputar ke masa depan kembali membuat drama ini menjadi tidak membosankan dan membuat kita, penonton, ikut hanyut dalam rasa penasaran akan cerita tokoh-tokohnya. sinematografi dan akting yang kuat dari para pemainnya juga menambah nilai plus drama ini.

Chicago typewriter juga membangkitkan ingatan kita tentang masa lalu yang pelik saat banyak negara-negara (termasuk negara kita sendiri, Indonesia) berupaya lepas dari belenggu penjajahan. mengingatkan betapa beruntungnya kita, yang saat ini bisa hidup dengan jauh lebih baik di dalam negara yang merdeka. dan kemerdekaan tersebut tentu bukan didapat dengan harga yang murah, tapi diperoleh dengan keringat, darah, dan perjuangan dari para pendahulu kita yang kini telah tiada.

namun, rating drama ini di negaranya sendiri kurang memuaskan.
sangat disayangkan, mengingat ceritanya, directingnya, serta para pemainnya yang lebih dari sekedar berkualitas.

overall, super love this drama. <3 p="">
ps : I love han se joo, but yoo ah in as seo hwi young is too dazzling. heart attack !





2. Fight For My Way




setiap orang pasti punya mimpi.
mimpi, impian, keinginan masa depan.

Fight for my way dasarnya bercerita tentang empat orang sahabat yang mempunyai impian namun harus rela hidup dengan kenyataan yang jauh dari impian mereka.
berbeda dengan drama korea kebanyakan yang berfokus tentang pria kaya, ceo, chaebol, atau kehidupan orang-orang kaya yang di glamorisasikan, drama ini simple dan sangat realistik. hanya bercerita tentang orang-orang kebanyakan (orang-orang biasa) yang hidup apa adanya. punya impian, tapi memilih bekerja untuk mencari uang, menjalani kehidupan percintaan yang kadang bahagia, kadang sedih, kadang berakhir, lalu memulai lagi yang baru.

however, there's quotes that say,
"go after your dream no matter how unattainable others think it is"

itulah yang dilakukan oleh Ae Ra, Dong Man, Sul Hee, dan Joo Man.
menjalani hidup apa adanya, tapi tidak pernah berhenti bermimpi. sehingga meskipun mereka jatuh, lagi, dan lagi, tidak membuat mereka terpuruk dan mereka tetap berusaha bangkit mengejar impian mereka.

tapi jangan berpikir kalau drama ini serius dan membosankan. karna fight for my way dikemas menarik dengan jokes dan tingkah tokoh-tokohnya yang bisa membuat kita tertawa terbahak.

tapi bukan drama korea namanya kalau tidak dibumbui dengan kisah percintaan.
tokoh utama di drama ini sendiri sebetulnya adalah Ae Ra dan Dong Man. dua orang sahabat, yang, seperti cerita kebanyakan, kemudian menyadari cinta mereka terhadap satu sama lain. berpuluh tahun mereka saling mengenal, saling mengetahui kebaikan dan keburukan masing-masing, membuat mereka bisa saling memahami jauh lebih baik dibanding orang lain.
well, their love is cute though. super cute that makes you jealous in some point.


berbeda dengan Ae Ra dan Dong Man, sejak awal cerita, Sul Hee dan Joo Man sudah menjadi sepasang kekasih. dan seperti percintaan kebanyakan orang, percintaan mereka pun banyak diuji. bagi kalian yang pernah punya pacar, atau sedang berpacaran, pernah jatuh cinta dan sakit hati, you could relate much from their love story. 

aku ga berpikir kalau drama ini super-super-super bagus, tapi drama ini menyenangkan dan bisa sedikit mengingatkan kita dengan hidup kita sendiri.

buat yang single, siap-siap baper ya hehehe.

that's it.
selamat menonton ^^

 

J U S T M Y S M A L L R O O M Template by Ipietoon Cute Blog Design